Peran Dan Fungsi Mahasiswa
PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA
Syifa Fauziyah
Pendidikan Agama Islam
Group: Abdurahman Wahid
Universitas Singaperbangsa Karawang
Abstrak
Siswa harus menyadari pentingnya hubungan antara
individu dan masyarakat. Manusia adalah milik masyarakat, dan siswa adalah
bagian penting darinya. siswa tidak dapat hidup terisolasi sepenuhnya dari
kehidupan bermasyarakat. Bahkan seorang siswa yang sedang sekolah pasti
memiliki hubungan dengan orang lain yang bersama-sama membentuk masyarakat.
Mereka dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan dan memperkuat
masyarakat. Fakta sederhananya adalah bahwa kita berdiri, dan terpecah belah
kita jatuh. Masyarakat adalah manifestasi dari keberadaan yang bersatu, dan
para siswa adalah bagian dari masyarakat. Karena itu, pria dan wanita dari
segala usia dan profesi harus melakukan yang terbaik untuk melayani masyarakat.
Belajar adalah pekerjaan utama siswa. Tetapi, karena awet muda dan energetik,
mereka dapat melibatkan diri dalam berbagai bentuk pekerjaan sosial di waktu
luang mereka, dan di saat-saat krisis. Mereka harus antusias membuka kamp donor
darah, mendirikan pusat kebugaran, sekolah tunanetra, pusat kesehatan, perpustakaan,
dll. Perusahaan semacam itu menguntungkan banyak orang, dan membantu menjaga
masyarakat dalam kondisi yang baik.
Kata Kunci: Mahasiswa, agent of change,
social control and iron stock.
Abstract
Students
must realize the importance of the relationship between an individual and the
society. Man is belongs to a society, and students are an important part of it.
Students cannot live in complete isolation from the community-life. Even a
school-going student is bound to have links with other people who together form
a society. They can play an important role in improving and strengthening the
society. The simple fact is that united we stand, and divided we fall. The
society is the manifestation of that united existence, and the students are
part of the society. Therefore, men and women of all ages and professions
should do their best to serve the society. Studying is the main occupation of
students. But, being youthful and energetic, they can engage themselves in
various forms of social work in their spare time, and in moments of crisis.
They should be enthusiastic about opening blood donation camps, founding
gymnasiums, blind schools, health centers, libraries, etc. Such enterprises
benefit a large number of people, and help in maintaining the society in a good
condition.
Keywords: Students, agent of change, social control and iron stock.
PENDAHULUAN
Sesungguhnya ada dua
peran sejarah yang bisa dilakukan mahasiswa dalam konstelasi sosial-politik
seperti sekarang ini, yaitu sebagai agent of change dan director of change’.
Mahasiswa sebagai agent of change artinya mahasiswa berfungsi sebagai pendobrak
atau agen perubahan. Istilah ini menitikberatkan pada mahasiswa yang memiliki
banyak tanggung jawab selain akademik, diharapkan juga mampu menjadi penggerak
untuk mengikutsertakan mahasiswa lainnya dalam melakukan perubahan di berbagai
bidang khususnya mampu mempengaruhi kebijakan-kebijakan dalam suatu perguruan
tinggi. Selanjutnya, mahasiswa sebagai dircktor of change berarti mahasiswa
sebagai seseorang yang mampu mengarahkan perubahan. Hal ini dimaksudkan bahwa
setelah mahasiswa mampu menjadi agen perubahan, mahasiswa mampu mengubah
kebijakan-kebijakan yang ada, setelah itu mahasiswa diharapkan mampu
mengarahkan perubahan tersebut sehingga perubahan yang terjadi bersifat positif
serta memberikan manfaat bagi banyak pihak.
METODE
Dalam mencari artikel saya
menggunakan web Google Scholar, setelah itu saya menggunakan kata kunci yang
bersangkutan dengan tema yang saya angkat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mahasiswa berasal dari
dua kata yaitu Maha yang artinya besar amat yang teramat dan Siswa adalah
murid; anak didik. Mahasiswa merupakan tingkatan yang paling tinggi dari siswa.
Pengertian lain dari mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang
menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Di
universitas atau perguruan tinggi inilah seorang mahasiswa belajar mengasah
otak, berpikir, memecahkan masalah tanpa masalah, belajar menjadi orang
mandiri, sabar, tawakkal, ikhlas, dan melatih keterampilan yang dia miliki
tanpa merasa jenuh dan bosan guna menjadi insan sejati.
Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di
masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu
berada sedikit di atas masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh
kepentingankepentingan suatu golongan, ormas, parpol, dsb. Sehingga mahasiswa
dapat dikatakan (seharusnya) memiliki idealisme. Idealisme adalah suatu
kebenaran yang diyakini murni dari pribadi seseorang dan tidak dipengaruhi oleh
faktor-faktor eksternal yang dapat menggeser makna kebenaran tersebut.
Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak
bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap
bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis, dimana keyakinan dan
pemikiran mereka belum dipengarohi oleh parpol, ormas, dan lain sebagainya.
Sehingga mahasiswa menurut saya tepat bila dikatakan memiliki posisi diantara
masyarakat dan pemerintah.
Sepanjang sejarah, mahasiswa di berbagai bagian dunia telah
mengambil peran penting dalam sejarah suatu negara. Misalnya, di Indonesia pada
Mei 1998, ribuan mahasiswa berhasil memaksa Presiden Soeharto untuk mundur dari
jabatannya.
Dilihat dari berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh
mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan
dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya.
Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat,
bukan pula pemerintah.
Mahasiswa
memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti
memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran
dan fungsi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa
tersebut.
Secara pengertian luas, mahasiswa memiliki beberapa peranan penting
dalam kehidupan. Peranan pertama, mahasiswa sebagai orang yang intelek, jenius,
dan jeli harus bisa menjalankan hidupnya secara proporsional, sebagai seorang
mahasiswa, anak, serta harapan masyarakat. Kedua, mahasiswa sebagai seorang
yang hidup di kampus yang dikenal bebas berekspresi, beraksi, berdiskusi,
berspekulasi dan berorasi, harus bisa menunjukkan tingkah laku yang bermoral
dalam setiap tindak tanduknya tanpa terkontaminasi dan terpengaruh oleh kondisi
dan lingkungan. Sebab dia sendiri dengan kemampuannya sudah bisa mengukur
antara baik-buruknya tindakan, selain selalu dipantau dan dicontoh oleh
masyarakat. Ketiga, mahasiswa sebagai seorang yang membawa perubahan harus
selalu bersinergi, berpikir kritis dan bertindak konkret yang terbingkai dengan
kerelaan dan keikhlasan untuk menjadi pelopor, penyampai aspirasi dan pelayan
masyarakat.
Selain yang
telah disebut diatas, berikut juga merupakan peran mahasiswa di masyarakat.
Sebelum membahas peran
dan fungsi mahasiswa, terlebih dahulu kita harus tau apa itu mahasiswa.
Mahasiswa adalah “maha” siswa, yaitu seorang siswa yang telah mencapai tingkat
lebih tinggi lagi. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di
pergruan tinggi. Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki potensial dalam
memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan
masyarakat. Yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social
controler, dan the future leader. Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam
tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap
fenomena sosial, harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya dalam
akselerasi perubahan keumatan ke arah berkeadaban.
Berikut peran dan fungsi
mahasiswa dalam artikel ini ada
lima ,yaitu
:
1.
Mahasiswa sebagai ‘iron stock”
Mahasiswa sebagai “iron
stock”, kita sebagai mahasiswa diharapkan menjadi manusia –manusia yang
memiliki kemampuan dan ahlak yang mulia, disini kita berperan sebagagi
pengganti generasigenerasi sebelumnya. Yaitu kita sebagai cikal bakal atau
cadangan untuk masa yang akan memajukan bangsa kita ini. Karna kalau bukan kita
generasi-generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, maka siapa lagi yang
akan memajukan bangsa kita yang tercinta ini tanah air Indonesia. Kemudian dalam
dunia kampus dari kemahasiswaanya menjadi momentum yang sangat bagus untuk
mengkaderisasi penerus-penerus bangsa nantinya. Oleh karena itu peran kita
sebagai mahasiswa sangat penting disini.
2.
Mahasiswa sebagai “agent of
change”
Mahasiswa sebagai
“agent of change”, sesuai dengan artinya agen perubahan, kita sebagai mahasiswa
juga berperan sebagai agen perubahan untuk masyarakat , sebab mahasiswa itu
sebagai langkah terakhir kita untuk para pelajar untuk penempuh pendidikan yang
lebih tinggi, dari yang dulu kita berstatus sebagai siswa sekarang sudah
berstatus mahasiswa, dari namanya saja maha-siswa, mahasiswa itu seperti
ditinggikan. Dengan gelar kita para mahasiswa sebagai agen perubahan, kita
harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu setinggi-tingginya agar kita bisa
mengaplikasikan gelar yang telah diberikan atau dipercaya oleh masyarakat
kepada kita sebagai agen perubahan bangsa yang lebih maju. Bukan malah membuat
gelar itu hanya menempel dinama kita sebagai mahasiswa, sebab gelar yang telah
diberikan kepada mahasiswa sebagai agen perubahan itu bukan diberikan begitu
saja tetapi didalam gelar itu terdapat sebuah harapan untuk perubahan bangsa
kita ini, darai bangsa ynag tidak terarah menjadi bangsa yang lebih terarah.
Kebanyakan mahasiswa mungkin tidak menyadari bahwa kita sebagai mahasiswa telah
menjadi tumpuan “kebangkitan” untuk bangsa kita yang lebih maju lagi.
3.
Mahasiswa sebagai “guardian of
value”
Mahasiwa sebagai “guardian of value”. Guardian of value artinya
penjaga nilai-nilai. Sesual dengan artinya disini kita sebagai mahasiswa
berperan sebagai penjaga nilainiolai, nilai-nilai tersebut bukanlah nilai-nilai
yang negative malainkan nilai-nilai yang positif. Nilai positif yang bias
membawa nagara ini lebih maju yaitu nilai “kebaikan” yang ada dalam masyarakat
Indonesia. Kita sebagai mahasiswa jangan
membiarkan nilai kebaikan yang dari dulu telah ada itu hilang, terus berubah
menjadi nilai keburukan kepada masyarakat Indonesia. Kita sebagai mahasiswa
telah dipercaya sebagai kalangan muda yang mampu menjaga dan mencari
nilai-nilai kebaikan yang lebih baik lagi.
Sekarang ini sudah banyak nilai-nilai
keburukan yang ada dalam Negara kita seperti maraknya terjadi korupsi oleh
pejabat-pejabat besar, hukum-hukum yang berlaku dinegara ini bagaikan pusau yang
tajam kebawah dan tumpul keatas, maksudnya yaitu kalangan-kalangan bawah yang
ekonominya lemah yang mencuri sandal jepit hukumannya lebihberat dibandingkan
pejabat-pejabat tinggi yang telah melakukan korupsi, yang notabenenya telah
mengambil uang Negara. Maka dari itub kita se bagai mahasiswa harus bisa
menghilangkan budaya buruk seperti itu, daj kita harus menjaga nilai-nilai
kebaikan yang sudah ada agar kita bias mengarahkan Negara ini kearah yang lebih
maju lagi.
4.
Mahasiswa sebagai “moral force”
Mahasiswa sebagai
“moral force”, kita sebagai mahasiswa berperan sebagai kekuatan moral. Gelar
moral force ini diberikan kepada kita sebagai mahasiswa oleh masyarakat, sebab
kitalah yang akan menjadi kekuatan moral untuk negri. Kijta sebagai mahasiswa
harus memiliki acuan dasar dalam berprilaku. Acuan dasar itu adalah tingkah
laku, perkataan, cara berpakaian, cara bersikap, dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan moral yang baik. Semua acuan itu harus kita perbaiki agar
kita memiliki moral yang baik, bukanya moral yang buruk. Disinilah kita
dituntut untuk keintelektualan kita dalam kekuatan moral kita didalam
masyarakat.
5.
Mahasiswa sebagai “social
control”
Mahasiswa sebagai
“social control”, sebagia mahasiswa kita harus berperan sebagai pengontrol
kehidupan social. Dalam hal ini kita bias mengontrol kehidupan masyarakat,
dengan cara kita sebagai mahasiswa menjadi jembatan antara masyarakat dengan
pemerintah.
Menyampaikan aspirasi
yang telah dikeluarkan oleh masyarakat kepada pemerintah. Mahasiswa juga sebagai
gerakan yang mengkritisi kebutuhan politik ketika ada kebijakan diberikan oleh
pemerintah yang tidak baik atau tidak bijak bagi masyarakat. Cara mahasiswa
mengkritisi pemerintahan tersebut juga dengan banyak cara, contohnya dengan
menyampaikan aspirasi lewat media massa maupun dengan berdemonstrasi, dll.
KESIMPULAN
Itulah beberapa peran dan fungsi mahasiswa, sebagai kesimpulan
marilah kita sebagai mahasiswa yang di harapkan oleh masyarakat dan bangsa
kita, dengan menerapkan peran-peran dan fungsi kita sebagai mahasiswa
untuk menjadi generasi penerus bangsa. Kita dapat merubah bangsa ini menjadi
bangsa yang lebih maju apabila kita dapat merealisasikan dan menggabungkan
peranan kita sebagai mahasiswa yang akan menjadi penerus bangsa di hari esok.
DAFTAR PUSTAKA
As’ari, D.K. (2007). Mengenal Mahasiswa dan Seputar Organisasinya.
[on-line]. Tanggal akses: 28 November 2014.
Available FTP:
pena-deni.com.
Asshiddiqie, J. (2003).
Strategi Pendidikan Nasional di Abad Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta:
Intermasa
Heru, B. (2007). Konflik Peran Mahasiswa Aktif di Organisasi Kampus.
[on-line]. Tanggal akses: 25 November 2014.
Available FTP:
http//library.gunadarma.ac.id
Komentar
Posting Komentar